SERI KARAKTER (5) : Jamu Jati Kendi

 

Sobat Krismit…..tentu Anda pernah mendengar istilah JAMU JATI KENDI. Ketika kita mendengar istilah ini kemungkinan besar pikiran kita langsung melayang pada segelas air minum yang rasanya pahit dan disajikan dalam sebuah gelas atau sloki. Yach…..JAMU identik dengan sesuatu yang pahit tetapi menyehatkan bagi para peminumnya. Dalam tulisan kali ini, JAMU yang dimaksud bukanlah minuman penyehat badan seperti itu namun sebuah singkatan dari “JAga MUlut”. Demikian pula kata JATI, kata ini singkatan dari “JAga haTI”, dan KENDI singkatan dari “KENdalikan DIri”. Jadi, JAMU JATI KENDI singkatan dari JAga MUlut JAga haTI KENdalikan DIri. Sebuah petuah bijak yang bermakna sangat dalam untuk kita semua.

Kita semua baik anak-anak, remaja, orang dewasa, orang tua, pegawai maupun bukan pegawai, apa pun profesi kita tentu tidak boleh sembarangan menggunakan mulut kita alias harus JAGA MULUT. Mengapa demikian? Di dalam mulut kita terdapat lidah dan lidah itu bagaikan pedang bermata dua. Di satu sisi lidah itu bisa mendatangkan berkah tetapi di lain sisi bisa mendatangkan musibah. Jika kita menggunakan lidah kita untuk berucap yang baik maka berkah itu akan kita miliki. Sebaliknya, jika kita “sembrono” menggunakan lidah kita dalam berucap maka musibah bisa jadi menimpa diri kita dan orang lain. Kata-kata kotor yang keluar dari mulut kita bisa dipastikan merusak relasi kita dengan sesama dan itulah musibah tingkat pertama. Relasi yang rusak berakibat pada hal buruk lainnya, itulah musibah tingkat kedua, dan seterusnya. Gara-gara tidak bisa menjaga mulut akibatnya bisa berantai.

 

Sobat Krismit yang baik hati, Tuhan menciptakan manusia sungguh amat baik. Setiap orang mempunyai hati nurani sehingga bisa memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Nah….inilah anugerah Tuhan yang luar biasa yang tidak dimiliki makhluk ciptaan lain. Sadari betul hal ini dan mari kita rawat serta kita asah terus supaya nurani kita tidak tumpul yang berakibat pada mati rasa. Apa akibat dari orang yang mati rasa? Banyak sekali, silakan merefleksi diri dan ambil niatan baru untuk tetap  JAga MUlut JAga haTI KENdalikan DIri. Eit….jangan lupa untuk selalu berdoa dalam setiap langkah laku hidup kita. Ingat peribahasa dalam bahasa Jawa: Ajining dhiri ana ing lathi, ajining sariro ana ing busana. Artinya, seseorang berharga karena tutur katanya dan cara berpakaian. Tuhan memberkati.

 

“SATUKAN HATI-ASAH NURANI”

 

St. Haryanto, S.Si., M.M.

Penulis adalah Kepala SMP Krista Mitra sekaligus Guru Pengampu mata pelajaran Matematika.