Oleh: Dra. Irene Susida W., M.Pd.
Tidak dapat dipungkiri, ketika kita menyebut ekstrakurikuler Pramuka, maka yang terlintas adalah seragam coklat muda dan coklat tua dengan aktivitas-aktivitas upacara, baris-berbaris, sandi, shemapore, dan kegiatan-kegiatan fisik yang mungkin melelahkan atau bahkan kadang-kadang membahayakan, misalnya susur sungai. Namun apakah sebatas itu aktivitas dan makna kegiatan Pramuka?
Gerakan Pramuka diresmikan melalui Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961 yang kemudian diperbarui melalui Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010. Sejak diberlakukannya Kurikulum 2013 dilanjutkan dengan Kurikulum Merdeka, Pramuka menjadi salah kegiatan ekstrakurikuler wajib bagi pelajar jenjang SMP. Demikian juga di SMP Krista Mitra. Apa manfaat mengikuti ekstrakurikuler Pramuka bagi para siswa?
Kegiatan ekstrakurikuler di SMP Krista Mitra tidak sekadar menanamkan nilai-nilai kepramukaan yang termaktub dalam Kode Kehormatan: Tri Stya dan Dasa Dharma, tetapi juga mengasah keterampilan dan kecakapan hidup yang dalam Pramuka dapat ditempuh dengan Syarat Kecakapan Khusus.
Dalam Perjusa (Perkemahan Jumat-Sabtu) bagi siswa kelas IX akhir November yang lalu keterampilan dan kecakapan hidup benar-benar dievaluasi implementasinya dan dikuatkan para Kakak Pembina sebagai penilaian akhir semester mulai dari pengembangan dan penguatan iman, kedisiplinan, kerja sama, ketahanan fisik, hidup bertoleransi, menabung, memasak dan menyajikan makanan, mencuci dan merawat pakaian, menabung, menjahit, serta berkreasi dan mengasah talenta.
Kecakapan-kecapan tersebut tidak lain merupakan kecakapan hidup dasar yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari baik secara individu maupun berkelompok.
Nah, ternyata sangat banyak, ya manfaat dari mengikuti pendidikan kepramukaan. SMP Krista Mitra mengemas kegiatan Pramuka menjadi kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat. Bravo Krista Mitra…