COVID-19 dan Tantangan Merdeka Belajar

 

Siapa yang menyangka kalau pada 2020 ini, Seluruh Duni bahkan Indonesia akan diterpa sebuah pandemi yang sangat membuat kita resah, yaitu pandemi Covid – 19. Sampai pada 11 Oktober 2020, dikutip dari https://covid19.go.id/ (Diakses tanggal 12 Oktober 2020, Pukul 09.43 WIB) ada 333.449 orang terkonfirmasi positif terpapar Covid – 19.

 

 

 

Banyak pihak yang terkena dampak dengan adanya pandemi ini. Buruh terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), belajar, dan bekerja dari rumah. Banyak tempat-tempat hiburan dan wisata tutup, serta daya beli menurun. Salah satu sektor yang paling terdampak lainya selama pandemi Covid – 19 adalah di bidang pendidikan.

Semua bermula pada Maret 2020, ketika para pejabat daerah menginstruksikan untuk belajar dari rumah. Dalam hal ini, banyak tantangan dalam bidang pendidikan selama pandemi Covid – 19 ini. Pembelajaran jarak jauh yang masih alam situasi pandemi Covid – 19 ini menjadikan kita lebih menerapkan apa yang dinamakan “New Normal”, tidak terkecuali dalam sektor pendidikan. Sebelum adanya pandemic Covid – 19 ini sebagian besar sekolah-sekolah di negara Indonesia ini masih menerapkan sistem pembelajaran tatap muka. Situasi saat ini yang masih terdampak pandemi Covid – 19 ini, hampir di seluruh negara menerapkan sistem pembelajaran yang baru, yaitu sistem pembelajaran jarak jauh. Dalam hal ini, semua pihak dituntut untuk melek terhadap teknologi informasi, baik itu guru, orang tua, dan siswa. Pembelajaran jarak jauh ini, tentu tidak terlepas dari teknologi informasi, dikarenakan dalam pembelajaran jarak jauh ini, membutuhkan beberapa perangkat atau media, di antaranya: komputer atau handphone, aplikasi (Zoom/ Meet/ Whatsapp), dan internet. Tentu semua itu tidak bisa dilakukan secara cepat, semua butuh proses adaptasi dan belajar dengan sistem metode pembelajaran jarak jauh ini. Apalagi ada beberapa guru yang sudah “sepuh” yang susah untuk menyerap kebiasaan baru, bagaimana mereka mengoperasikan aplikasi mereka sudah terbiasa dengan kebiasaan lama. Jadi, butuh proses dan adaptasi dalam sistem metode pembelajaran jarak jauh ini. Kuncinya adalah para pihak-pihak terkait seperti para guru, orang tua, dan siswa terbuka akan sistem baru ini dan melek akan teknologi informasi.

 

 

 

Kejadian ini pula yang juga dilakukan oleh SMA Krista Mitra, setiap pembelajaran dilakukan dilakukan secara online. Akan tetapi ada yang membedakan sistem pembelajaran antara Sekolah Krista Mitra ini dengan sekolah lain. Di Sekolah Krista Mitra selain menggunakan aplikasi Meet dan Zoom, sistem pembelajaran juga menggunakan “Fresto”.

 

 

 

 

 

Apa sih itu fresto? Sebuah sistem e-Learning engine yang dapat membantu guru dalam mengorganisir aktifitas mengajar di sekolah dengan bantuan komputer Multimedia yang terhubung dalam jaringan (Local Area Network). Jadi, di Sekolah Krista Mitra ini selama kegiatan Pembelajaran Jarak jauh ini tetap beraktifitas seperti biasa, tetap melakukan pembelajaran seperti di kelas dan di setiap pemberian atau pengumpulan tugas, kegiatan ulangan harian maupun tes, dan kegiatan administrasi Guru juga dilakukan menggunakan Fresto, tentunya tetap dikombinasikan dengan aplikasi lain seperti Meet dan Zoom. Sekolah Krista Mitra juga sudah mempunyai Smart Library tempat dimana terdapat buku-buku pembelajaran yang dapat digunakan Guru maupun Siswa-Siswi dalam kaitannya menunjang pembelajaran jarak jauh ini yang dapat diakses secara online, kapanpun dan dimanapun. Jadi intinya adalah Sekolah Krista Mitra adalah salah satu Sekolah yang sudah siap menghadapi situasi pembelajaran jarak jauh ini. Menggunakan sistem e-Learning engine yang sudah digunakan kurang lebih lima tahun, memungkinkan untuk Guru maupun Siswa-Siswi disini melakukan kegiatan pembelajaran jarak jauh ini.

By OKV Wisnu Pramudyo, S.Hum
Krismit Librarian