Hal-Hal yang Tidak Boleh Terlewatkan dalam Mengelola Perpustakaan

Hal-Hal yang Tidak Boleh Terlewatkan dalam Mengelola Perpustakaan (1/ 2)

Di dalam proses pengelolaan sebuah Perpustakaan, pastinya seorang Pustakawan akan melakukan beberapa cara agar Perpustakaan yang dikelolanya menjadi tempat yang penting dalam proses pencarian informasi yang dibutuhkan oleh pemustaka dan berfungsi sebagaimana mestinya. Adapun fungsi Perpustakaan menurut Basuki (1991: 27-29) adalah sebagai berikut:

Sebagai Sarana Simpan Karya Manusia

 

Perpustakaan berfungsi sebagai tempat menyimpan karya manusia, khususnya karya cetak seperti buku, piringan hitam, dan sejenisnya. Perpustakaan berfungsi sebagai “arsip umum” bagi produk masyarakat berupa buku dalam arti luas. Dalam kaitannya dengan fungsi simpan, Perpustakaan bertugas menyimpan khazanah budaya hasil masyarakat.

 

 

 

Fungsi Informasi

 

Bagi anggota masyarakat yang memerlukan informasi dapat memintanya ataupun menanyakan ke Perpustakaan. Informasi yang diminta dapat berupa mengenai tugas sehari-hari, pelajaran maupun informasi lainnya. Dengan koleksi yang tersedia, Perpustakaan harus berusaha menjawab setiap pertanyaan yang diajukan ke Perpustakaan. Bila tidak terjawab, dapat minta bantuan ke Perpustakaan lain yang dianggap mampu menjawab pertanyaan tersebut, karena pada hakekatnya semua Perpustakaan melakukan fungsi informasi.

 

 

Fungsi Rekreasi

 

Masyarakat dapat menikmati rekreasi kultural dengan cara membaca dan bacaan ini disediakan oleh Perpustakaan. Fungsi rekreasi ini tampak nyata pada Perpustakaan umum umum artinya, setiap orang tanpa memandang perbedaan jenis kelamin, usia, pekerjaanm agama, dan warna kulit.

 

 

 

Dalam menjalankan fungsi rekreasi ini, maka Perpustakaan menjalin kerja sama dengan berbagai komponen seperti penulis yang menulis buku, penerbit yang menerbitkan buku, produsen kertas, took buku, unsur pembaca yang berasal yang berasal dari semua pihak dan dengan sendirinya juga pengelola Perpustakaan. Kegiatan membaca sebagai bagian fungsi rekreasi dikaitkan pula dengan tingkat melek huruf.

Fungsi Pendidikan

Perpustakaan merupakan sarana Pendidikan nonformal dan informal, artinyanperpustakaan merupakan tempat belajar di luar bangku sekolah maupun juga tempat belajar dalam lingkungan Pendidikan sekolah. Dalam hal ini, yang berkaitan dengan Pendidikan non-formal ialah Perpustakaan umum, sedangkan yang berkaitan dengan Pendidikan informal ialah Perpustakaan sekolah dan Perpustakaan perguruan tinggi.

Fungsi Kultural

 

Perpustakaan merupakan tempat untuk mendidik dan mengembangkan apresiasi budaya masyarakat. Pendidikan ini dapat dilakukan dengan cara menyelenggarakan pameran, ceramah, pertunjukan kesenian, pemutaran film bahkan bercerita untuk anak-anak. Dengan cara demikian, masyarakat dididik mengenal budayanya.

 

 

 

Baca Juga:  Kabupaten Semarang Menawarkan Sejuta Pesona

Jadi, demi berjalannya fungsi Perpustakaan sebagaimana mestinya, maka dibutuhkan effort yang lebih dari seorang pustakawan agar menjadi tempat yang berdaya guna dan tepat sasaran.

Maka dari itu, ada beberapa hal-hal yang tidak boleh dilewatkan oleh seorang Pustakawan di dalam mengelola sebuah Perpustakaan, diantaranya:

  1. Analisis Kebutuhan Pengguna

 Kegiatan analisis kebutuhan pengguna ini menurut penulis sangat penting, karena menyangkut kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh seorang Pemustaka sangat majemuk dan keterpakaian bahan pustaka di Perpustakaan. Menurut, Basuki (1991: 127) pemakai sebagai anggota masyarakat memiliki kebutuhan yang kultural dn informasi. Untuk memenuhi kebutuhan kultural dan informasi pemakai maka Pustakawan harus mampu mengenali kebutuhan pemakai, mengusahakan tersedianya jasa pada waktu diperlukan, serta mendorong pemakai menggunakan Perpustakaan.

Jadi, Pustakawan harus melakukan analisis kebutuhan pemakai agar terpenuhinya kebutuhan informasi yang dibutuhkan dari pemustaka, selain itu dengan melakukan analisis kebutuhan pemakai, Pustakawan akan mengetahui informasi dan bahan pustaka apa saja yang sedang dibutuhkan oleh pemustaka. Untuk mengetahui minat dan kebutuhan informasi pemustaka bisa dilakukan dengan beberpa metode seperti yang dikemukakan Basuki (1991: 134) untuk mengetahui minat dan kebutuhan informasi masing-masing pembaca, Pustakawan dapat bercakap-cakap dengan pemakai Perpustakaan, melakukan wawancara, dan mengedarkan kuesioner.

   2. Pendidikan Pemakai

Ada juga kegiatan dalam pengelolaan sebuah Perpustakaan yang tidak kalah penting, yaitu pendidikan pemakai. Kenapa sih kok pendidikan pemakai bisa dikatakan penting dalam proses pengelolaan sebuah Perpustakaan? Menurut Basuki (1991: 133), dalam melayani pemakai maka Pustakawan sebenarnya memainkan peranan sebagai pendidik. Disini Pustakawan mengajar pemakai bagaimana menggunakan katalog, bibliografi, buku referensi, dan sebagainya. Bila dilakukan dengan baik maka Pustakawan telah melaksanakan fungsi Pendidikan. Ya dengan telah dilaksanakannya Pendidikan pemakai, baik mengenai masalah kepustakawanan maupun informasi serta sumber yang terdapat di Perpustakaan, maka Pustakawan sendiri telah melaksanakan tugasnya sebagai penyalur informasi kepada pemustaka.

 

Eits, apakah hanya melakukan kegiatan analisis kebutuhan pengguna dan pendidikan pemakai saja ? tentu tidak dong,

lalu apa aja yang dapat dilakukan Seorang Pustakawan dalam mengelola Perpustakaan agar Perpustakaan dapat dimanfaatkan dngan baik oleh Pemustaka? Tunggu kelanjutannya di part berikutnya ya

 

OKV. Wisnu Pramudyo
Pustakawan Sekolahan Krista Mitra Semarang