Setiap hari rabu, sekolah Krista Mitra mengadakan Ibadah guna mendukung setiap program sekolah yaitu manjadikan Tuhan Yesus sebagai dasar dari segala sesuatu, baik itu dalam pendidikan ataupun dalam hal yang lainnya. Ibadah dilakukan di GKI Beringin Pos Puri Anjasmoro yang diikuti oleh Kepala Sekolah, Bapak/Ibu guru, staff dan semua siswa-siswi SMA Krista Mitra. Untuk para petugasnya adalah siswa dan siswi kelas X-XII baik Worship Leader, Singer dan Pemain Musiknya.
Roma 12:1 mangajarkan bahwa persembahakanlah tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, kudus, dan berkenan berkenan kepada Allah; itulah ibadah yang sejati. Artinya dalam beribadah milikilah tujuan yang benar di hadapan Allah. Tujuan kita datang adalah untuk mempersembahkan hidup kita kepada-Nya.
Kebenaran yang perlu kita ketahui dari Roma 12:1, Yaitu:
- Dasar Dari Ibadah
Mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, kudus, dan berkenan adalah dasar dari ibadah kita kepada Allah dan persembahan itu harus didasari dengan kemurahan Allah. Sebab hidup yang dimiliki oleh manusia adalah karena anugerah yang Allah berikan. Sehingga tidak ada alasan kita untuk tidak mengucap syukur atas anugerah dan kemurahan yang telah Allah berikan kepada kita.
Sebab itu sudah sepatutnya kita memuji dan memuliakan Dia karena kebaikan-Nya. Maka orang yang benar-benar mengerti bahwa hidupnya adalah karena kemurahan Allah, maka dia juga akan memiliki dasar yang benar saat beribadah kepada Tuhan. bahkan apapun yang dilakukan pasti dengan dasar yang benar, yaitu karena kemurahan Tuhan saja.
- Syarat Dalam Ibadah
Surat Roma 12:1 mengajarkan kepada kita bahwa syarat dalam mempersembahkan kepada Tuhan adalah hidup, kudus, dan berkenan kepada Allah.
- Hidup
Hidup dalam ayat ini bukanlah hidup secara harfiah. Tetapi kita harus memiliki iman yang hidup, pengharapan yang hidup kepada Allah serta hidup yang berkualitas di hadapan-Nya. Selama kita masih hidup, gunakanlah dengan sebaik-baiknya, beribadahlah senantiasa kepada Tuhan. Untuk berkarya dengan maksimal dalam pujian dan penyembahan, kita harus memiliki hidup yang berkualitas, artinya mempersembahkan sesuatu yang berkualitas kepada-Nya. Jadi tidak hanya tubuh jasmani saja yang hidup melainkan kerohanian kita pun harus hidup dihadapan-Nya.
- Kudus
Saat datang beribadah, datanglah dengan tujuan yang kudus, hati yang kudus, dan motivasi yang kudus, yaitu untuk memuji dan menyembah Tuhan. Serta memuji dan menyembah Tuhan pun harus dilakukan dengan gaya hidup yang kudus. Matius 5: 23-24 mengajarkan bahwa saat kita ingin mempersembahkan sesuatu kepada Tuhan, tetapi masih berselisih dengan saudara, maka selesaikan dahulu masalah kita, baru kita dapat mempersembahkan sesuatu kepada Tuhan. Artinya saat beribadah, kita harus memiliki hati yang kudus, tidak bercacat.
Saat kita beribadah, tetapi masih memiliki kebencian dengan orang lain, memiliki dendam dengan orang lain, masih hidup dalam dosa, maka ibadah kita akan menjadi sia-sia. Tidak kudus di hadapan Tuhan. sehingga, sebelum kita beribadah kepada Tuhan, maka bereskan dahulu hidup kita. Kata “kudus” dalam arti lainnya adalah dikhususkan atau tidak bercacat. Hidup kita harus dikhususkan untuk Tuhan dan tidak bercacat cela dihadapan-Nya. Sebab meskipun kita berdoa kepada Tuhan, tetapi hati dan hidup kita tidak kudus, maka ibadah kita tidaklah maksimal.
- Berkenan
Melakukan yang baik belum tentu berkenan kepada Allah, apalagi saat kita melakukan yang jahat dihadapan-Nya. Ukuran berkenan adalah sesuai dengan Firman Allah. Apabila Allah tidak meminta kita berbuat sesuatu, maka kita harus mentaati-Nya. Sebab jika tidak demikian, maka tindakan kita akan menjadi salah. Lakukan segala sesuatu dengan pimpinan Roh Allah. Menolong orang lain tidaklah salah, tetapi jika itu bukan karena pimpinan Roh Kudus, maka hal itu akan menjadi salah.
Saat beribadah kepada Tuhan juga perbuatan yang baik, tetapi jika tidak didasari dengan motivasi yang benar,maka ibadah kita menjadi tidak berkenan di hadapan Tuhan. Maka, milikilah tujuan yang benar dan lakukan kebaikan atas pimpinan Roh Kudus. Dengan demikian, apa yang kita lakukan tidak akan salah dan ibadah kita menjadi berkenan dihadapan-Nya.
Tema dalam Ibadah Rabu ini, 31 Agustus 2022 adalah Belajar Mengambil Resiko, yang terambil dari Kitab Roma 4 : 12 dan Penyampai Firman adalah Pdt. Mira Novita Thios, S. Th.