Perayaan HUT RI ke-77 SMP Krista Mitra

Oleh Ema Bilda Fortuna, S.Pd

Selasa, 16 Agustus 2022, SMP Krista Mitra menyambut Hari Kemerdekaan RI ke 77 dengan mengadakan berbagai aktivitas dan perlombaan. Puji Tuhan, setelah kurang lebih 2 tahun pandemi, tahun ini perayaan HUT RI ke 77 dapat diadakan secara offline. Kegiatan berjalan dengan baik dan seru, Bapak/Ibu guru dan siswa-siswi nampak antusias dan senang mengikuti setiap kegiatan.

Pagi hari setelah melaksanakan devosi, Bapak Stepanus Haryanto, S.Si selaku kepala sekolah memberikan pemaknaan mengenai Kemerdekaan dan gerakan “Krista Mitra Anti Bullying” yang akan dilakukan dengan aksi cap tangan oleh Bapak/Ibu guru dan siswa-siswi SMP Krista Mitra. Cap tangan ini merupakan aksi sebagai bentuk komitmen bahwa SMP Krista Mitra sudah merdeka dari Bullying.

 

 

 

 

 

 

 

 

Kegiatan berikutnya adalah Ice breaking yang dipimpin oleh OSIS di lapangan upacara SMP Krista Mitra, setiap kelas mengirimkan perwakilan untuk mengikuti ice breaking dengan kursi dan musik yang sudah disiapkan. Kursi yang jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan peserta akan dibuat melingkar dan kemudian peserta harus mengelilingi kursi tersebut ketika ada suara musik, jika musik berhenti maka peserta harus cepat-cepat menduduki kursi yang ada, bagi peserta yang tidak mendapat kursi maka dinyatakan gugur dan tidak bisa melanjutkan ice breaking. Hal tersebut dilakukan berulang-ulang hingga mendapatkan 1 pemenang. Semua peserta tampak antusias juga para supporter setiap kelas yang penuh dengan semangat memberikan support kepada kelasnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Ice breaking selesai, Osis mengumumkan bahwa perlombaan menjahit Bendera Merah Putih sudah bisa dilaksanakan, uniknya setiap kelas mendapat 11 kain merah dan putih yag sudah dipotong, dan mendapat satu paket alat jahit, sehingga pada akhirnya akan ada 77 Bendera Merah Putih yang dibuat sesuai dengan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-77 dan dipasang dalam tongkat yang sudah disediakan. Perlombaan menjahit ini dilaksanakan dari pagi hingga jam 12 siang, peserta lomba diberi kebebasan memilih tempat untuk menjahit.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Perlombaan berikutnya tarik tambang di lapangan voli. Setiap kelas megirimkan 10 perwakilan yang terdiri dari perempuan dan laki-laki untuk mengikuti lomba ini. Setiap kelas boleh menggunakan strategi yang disepakati. Peserta tarik tambang tampak semangat dan mengerahkan seluruh energinya untuk bisa mengalahkan lawan. Suporrter juga tidak kalah semangat ikut memberikan penguatan kepada tim kelas masing-masing.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Perlombaan selanjutnya adalah makan kerupuk. Setiap kelas mengirimkan perwakilan satu perempuan dan satu laki-laki untuk mengikuti perlombaan ini. Uniknya, kerupuk tidak hanya digantung dengan tali rafia, tetapi ujung rafia yang tidak ada kerupuk akan diikat ke kaki masing-masing peserta, sehingga ketika peserta ingin mencapai kerupuk tersebut harus memiliki startegi dalam menarik tali yang diikat. Perlombaan ini berjalan dengan seru, ada peserta yang menghabiskan kerupuk dalam waktu singkat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lomba makan kerupuk berakhir, dilanjutkan lomba balap karung estafet. Setiap kelas mengirimkan 5 perwakilan kelas, meskipun terdapat beberapa peserta yang jatuh pada saat balap karung, namun tanpa pantang menyerah tetap menyelesaikan sampai tahap akhir.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Perlombaan terakhir adalah Fashion Show dengan menggunakan bahan bekas selain koran, setiap kelas memilih satu pasangan untuk melakukan aksi catwalk didepan juri dan seluruh penonton. Perlombaan ini dilaksanakan didepan gedung Kerugma SMP Krista Mitra. Osis sudah menyiapkan zebra cross yang dibuat sendiri dengan kertas dan diberi penghalang jalan disamping kanan kiri zebra cross sehingga lebih terlihat kesan jalan raya. Model yang dipilih setiap kelas mengenakan pakaian bertema ” Kemerdekaan ” yang dibuat dengan bahan bekas terlihat bagus dan unik. Perlombaan ini semakin semarak ketika Bendera Merah Putih yang dijahit oleh setiap kelas dibawa berjajar disamping kanan dan kiri zebra cross yang sudah dibuat. Bagaimana keseruannya ? lihat beberapa gambar dibawah ini 👇👇👇

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Setelah semua rangkaian perlombaan selesai, Bapak/Ibu guru dan seluruh siswa menutup kegiatan dengan foto bersama menggunakan formasi 77 dan diakhiri dengan berdoa.