Praktik Debat Bahasa Indonesia

Praktik Debat Bahasa Indonesia, SMA Krista Mitra — Belajar bahasa merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk melatih anak untuk  dapat berkomunikasi dengan baik. Materi yang kami pelajari saat ini adalah praktik debat kelas X. Dalam kegiatan belajar yang dilakukan selain mempelajari teori, para siswa juga berlatih untuk praktik secara langsung. Dalam praktiknya setiap anak memiliki pengalaman dasar yang berbeda-beda. Ada siswa yang sudah memiliki sedikit pengalaman dalam berbicara di depan umun. Namun banyak pula siswa yang masih jarang untuk praktik berbicara di depan umum. Siswa yang sudah memiliki pengalaman tampil di depan umum kelihatan lebih percaya diri dan lebih sistematis dalam menyampaikan pendapat. Siswa yang masih sangat minim pengalaman kelihatan grogi atau tidak percaya diri dalam menyampaikan pendapat.

Inilah saatnya mereka menyadari pentingnya berlatih berbicra secara formal di depan publik. Sebelum mereka tampil, sudah ada tahap yang harus dipersiapkan. Mulai dari menentukan tema yang dirumuskan dalam mosi. Setelah itu setiap kelompok akan mengembangkan argumen dalam bentuk oposisi maupun afirmasi atau pro dan kontra. Agar argumen yang disampaikan lebih meyakinkan, maka mereka akan melakukan literasi. Dari data-data yang mereka dapatkan dari literasi akan dipelajari dan dididskusikan dengan teman satu kelompok. Tahap berikutnya adalah anak akan menyampaikan secara lisan di depan teman-teman. Setiap kelompok mempersiapkan materi pro dan kontra. Pada saat mereka tampil mereka hanya membawa pokok-pokok materi. Saat inilah anak-anak  belajar mengkomunikasikan ide dan gagasan secara lisan di depan teman-temannya.

Teman-teman yang lain saat kelompok tertentu mendapat giliran praktik  debat, mereka akan melakukan penilaian. Hal yang dinilai saat praktik debat adalah : yang pertama secara pribadi penampilan, menyampaikan ide dengan logis, argumen  yang disampaikan sesuai dengan tema, dapat menguatkan argumen dengan bukti atau data.  Selain itu juga akan dinilai intonasi dan volume suara. Yang kedua adalah penilaian secara kelompok yaitu kekompakan dalam mempertahankan gagasan dan saling melengkapai. Form penilainnyapun sudah dipersiapkan sebelumnya. Dan untuk memudahkan teknik penilain,  mereka melakukan secara online agar segera dapat direkap. Pada akhir sesi debat satu pasangan kelompok diadakan evaluasi bersama-sama. Di sinilah teman teman akan lebih kritis untuk memberikan masukan hal yang sudah bagus maupun hal yang perlu diperbaiki.

Sebelum mereka memberikan evaluasi tentunya  sudah ditegaskan bahwa semua ini dalam rangka belajar. Oleh karena itu segala masukan yang diberikan oleh teman memjadi pembelajaran buat anak-anak semua. Baik itu hal yang sudah bagus maupun yang masih perlu ditingkatkan. Teman-teman yang berani menyampaikan evaluasi tidak dengan sungkan- sungkan karena semua demi kemajuan bersama. Anak yang belajar menyampaikan evaluasi dihargai sebagai sebuah keaktifan dan keseriusan dalam menyimak teman yang sedang praktik.

Kami akan terus melakukan praktik-praktik keterampilan berbahasa pada meteri-materi berikutnya. Dengan pembelajaran seperti ini anak-anak lebih bersemangat dan tidak membosankan. Selain tempatnya tidak harus di dalam kelas merekapun belajar tampil secara maksimal dengan berpenampilan secara berbeda dengan persiapan yang matang.

Dra. V. Agnes Sri Daryati

Krismit Educator